Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah dan kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Tidak hanya sebagai pemimpin administrasi, kepala sekolah juga berperan sebagai pendidik, pengelola, dan pembina bagi seluruh warga sekolah — termasuk bagi para siswa yang menjadi pusat kegiatan belajar di sekolah.
Di MI Muhammadiyah Ceporan, kepala sekolah berperan aktif dalam membimbing dan mengarahkan siswa agar tumbuh menjadi generasi cerdas, beriman, berakhlak mulia, dan cinta tanah air. Tugas sebagai pembina siswa bukan hanya bersifat formal, tetapi juga mencakup pembinaan nilai, karakter, serta penguatan spiritual yang berlandaskan ajaran Islam.
Seorang kepala sekolah adalah cermin bagi seluruh warga sekolah.
Perilaku yang santun, disiplin, dan jujur menjadi contoh nyata bagi para siswa. Dengan menjadi teladan, kepala sekolah mengajarkan nilai-nilai akhlaq karimah tanpa harus banyak berkata-kata.
Keteladanan inilah yang menjadi dasar pembinaan karakter di MI Muhammadiyah Ceporan.
Sebagai sekolah berbasis Islam, MI Muhammadiyah Ceporan selalu menekankan pentingnya pendidikan iman dan taqwa.
Kepala sekolah berperan aktif dalam membina kegiatan shalat berjamaah, tadarus Al-Qur’an, hafalan juz ‘amma, serta peringatan hari besar Islam.
Melalui kegiatan tersebut, siswa tidak hanya belajar tentang ilmu, tetapi juga dibina agar memiliki kepribadian islami dan berperilaku sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Kepala sekolah juga bertugas memotivasi siswa untuk berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Dukungan diberikan melalui penyediaan fasilitas belajar yang memadai, kegiatan ekstrakurikuler, dan pemberian penghargaan bagi siswa berprestasi.
Dengan demikian, siswa merasa dihargai dan semakin semangat untuk mengembangkan potensi diri secara maksimal.
Pembinaan siswa tidak hanya tentang prestasi, tetapi juga tentang pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab.
Kepala sekolah bersama guru berperan mengingatkan pentingnya datang tepat waktu, mematuhi tata tertib, menjaga kebersihan, dan melaksanakan tugas piket dengan penuh tanggung jawab.
Melalui pembinaan yang konsisten, siswa belajar arti kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari.
Kepala sekolah menjadi penggerak terciptanya suasana sekolah yang nyaman, aman, dan penuh kasih sayang.
Lingkungan yang ramah anak membuat siswa merasa betah belajar dan berinteraksi.
Selain itu, nilai-nilai Islam diterapkan dalam kehidupan sekolah, seperti saling menyapa dengan salam, tolong-menolong, dan menjaga kebersihan sebagai bagian dari iman.
Kepala sekolah juga menjadi jembatan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Melalui komunikasi yang baik, pembinaan terhadap siswa dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Keterlibatan orang tua dalam kegiatan sekolah memperkuat pembentukan karakter siswa di rumah maupun di sekolah.
Tinggalkan Komentar